Selasa, 26 Desember 2017
Senin, 25 Desember 2017
Selasa, 19 Desember 2017
Indahnya kasih Tuhan
“Indahnya ‘mentari’ hanya sehari………. Indahnya “bulan” hanya semalam ……. Indahnya ‘pelangi’ hanya sesaat …… tapi indahnya KASIH TUHAN tetap untuk selamanya”.
PEMUDA REMAJA GKII LONG LEES
Senin, 18 Desember 2017
ANAK ADALAH TITIPAN TUHAN
ANAK ADALAH BERKAT ISTIMEWA DARI TUHAN
Baca: Mazmur 139:13-18
"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku." Mazmur 139:13
Sebuah keluarga tidak akan terasa lengkap dan tampak sepi jika tidak ada kehadiran anak. Memiliki anak adalah impian setiap pasangan suami isteri. Sungguh, anak adalah harta yang tak ternilai dari Tuhan. Ketahuilah bahwa seorang anak berada di dunia ini bukan karena keinginannya sendiri, tetapi semua karena rencana dan kehendak Tuhan semata. Itulah sebabnya Tuhan sendiri yang membentuk dan menenun mereka sejak dalam kandungan ibunya, mulai dari warna kulit, sifat atau ciri-ciri lainnya. Meskipun demikian bukan berarti anak itu sempurna, ia memiliki juga kekurangan, namun kita sebagai orangtua tidak boleh menyepelekan mereka. Banyak orangtua yang tidak melihat anak-anaknya dari sujud pandang Tuhan. Akibatnya orangtua suka berlaku kasar terhadap anak atau mengata-ngatai anak dengan kata-kata yang tidak seharusnya diucapkan, seperti: kamu bodoh, bandel, atau menyesal ibu melahirkan kamu.
Seringkali para orangtua tidak mampu melihat potensi yang ada di dalam diri anak-anaknya padahal Tuhan telah memperlengkapi mereka dengan talenta dan karunia. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa anak-anak mendapat tempat istimewa di hati Tuhan. Dikatakan, "...anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda." (Mazmur 127:3-4). Oleh karenanya Tuhan menghendaki agar para orangtua mengasihi dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih. Tuhan pun dapat memakai mereka dengan urapan dan panggilan khusus. Contohnya Samuel, ia dipanggil untuk melayani Tuhan saat usianya masih sangat belia (baca 1 Samuel 2:18).
Setiap anak diibaratkan seperti kertas yang masih putih dan bersih, karena itu para orangtua harus berhati-hati. Apa yang diajarkan dan ditanamkan pada anak akan sangat menentukan masa depan mereka (baca Amsal 22:6). Tuhan memberi tugas dan tanggung jawab kepada orangtua untuk mendidik anak-anaknya sesuai dengan firman Tuhan. Jadi "...kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:4).
Anak adalah harta istimewa dari Tuhan, karena itu kasihi dan didiklah mereka dengan benar!
Karena mereka adalah Pemimpin masa depan yang sesungguhnya.
Anak adalah titipan Tuhan
ANAK ADALAH BERKAT ISTIMEWA DARI TUHAN
Baca: Mazmur 139:13-18
"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku." Mazmur 139:13
Sebuah keluarga tidak akan terasa lengkap dan tampak sepi jika tidak ada kehadiran anak. Memiliki anak adalah impian setiap pasangan suami isteri. Sungguh, anak adalah harta yang tak ternilai dari Tuhan. Ketahuilah bahwa seorang anak berada di dunia ini bukan karena keinginannya sendiri, tetapi semua karena rencana dan kehendak Tuhan semata. Itulah sebabnya Tuhan sendiri yang membentuk dan menenun mereka sejak dalam kandungan ibunya, mulai dari warna kulit, sifat atau ciri-ciri lainnya. Meskipun demikian bukan berarti anak itu sempurna, ia memiliki juga kekurangan, namun kita sebagai orangtua tidak boleh menyepelekan mereka. Banyak orangtua yang tidak melihat anak-anaknya dari sujud pandang Tuhan. Akibatnya orangtua suka berlaku kasar terhadap anak atau mengata-ngatai anak dengan kata-kata yang tidak seharusnya diucapkan, seperti: kamu bodoh, bandel, atau menyesal ibu melahirkan kamu.
Seringkali para orangtua tidak mampu melihat potensi yang ada di dalam diri anak-anaknya padahal Tuhan telah memperlengkapi mereka dengan talenta dan karunia. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa anak-anak mendapat tempat istimewa di hati Tuhan. Dikatakan, "...anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda." (Mazmur 127:3-4). Oleh karenanya Tuhan menghendaki agar para orangtua mengasihi dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih. Tuhan pun dapat memakai mereka dengan urapan dan panggilan khusus. Contohnya Samuel, ia dipanggil untuk melayani Tuhan saat usianya masih sangat belia (baca 1 Samuel 2:18).
Setiap anak diibaratkan seperti kertas yang masih putih dan bersih, karena itu para orangtua harus berhati-hati. Apa yang diajarkan dan ditanamkan pada anak akan sangat menentukan masa depan mereka (baca Amsal 22:6). Tuhan memberi tugas dan tanggung jawab kepada orangtua untuk mendidik anak-anaknya sesuai dengan firman Tuhan. Jadi "...kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:4).
Anak adalah harta istimewa dari Tuhan, karena itu kasihi dan didiklah mereka dengan benar!
Karena mereka adalah Pemimpin masa depan yang sesungguhnya.
Anak adalah titipan Tuhan
ANAK ADALAH BERKAT ISTIMEWA DARI TUHAN
ANAK ADALAH BERKAT ISTIMEWA DARI TUHAN
Baca: Mazmur 139:13-18
"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku." Mazmur 139:13
Sebuah keluarga tidak akan terasa lengkap dan tampak sepi jika tidak ada kehadiran anak. Memiliki anak adalah impian setiap pasangan suami isteri. Sungguh, anak adalah harta yang tak ternilai dari Tuhan. Ketahuilah bahwa seorang anak berada di dunia ini bukan karena keinginannya sendiri, tetapi semua karena rencana dan kehendak Tuhan semata. Itulah sebabnya Tuhan sendiri yang membentuk dan menenun mereka sejak dalam kandungan ibunya, mulai dari warna kulit, sifat atau ciri-ciri lainnya. Meskipun demikian bukan berarti anak itu sempurna, ia memiliki juga kekurangan, namun kita sebagai orangtua tidak boleh menyepelekan mereka. Banyak orangtua yang tidak melihat anak-anaknya dari sujud pandang Tuhan. Akibatnya orangtua suka berlaku kasar terhadap anak atau mengata-ngatai anak dengan kata-kata yang tidak seharusnya diucapkan, seperti: kamu bodoh, bandel, atau menyesal ibu melahirkan kamu.
Seringkali para orangtua tidak mampu melihat potensi yang ada di dalam diri anak-anaknya padahal Tuhan telah memperlengkapi mereka dengan talenta dan karunia. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa anak-anak mendapat tempat istimewa di hati Tuhan. Dikatakan, "...anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda." (Mazmur 127:3-4). Oleh karenanya Tuhan menghendaki agar para orangtua mengasihi dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih. Tuhan pun dapat memakai mereka dengan urapan dan panggilan khusus. Contohnya Samuel, ia dipanggil untuk melayani Tuhan saat usianya masih sangat belia (baca 1 Samuel 2:18).
Setiap anak diibaratkan seperti kertas yang masih putih dan bersih, karena itu para orangtua harus berhati-hati. Apa yang diajarkan dan ditanamkan pada anak akan sangat menentukan masa depan mereka (baca Amsal 22:6). Tuhan memberi tugas dan tanggung jawab kepada orangtua untuk mendidik anak-anaknya sesuai dengan firman Tuhan. Jadi "...kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:4).
Anak adalah harta istimewa dari Tuhan, karena itu kasihi dan didiklah mereka dengan benar!
Karena mereka adalah Pemimpin masa depan yang sesungguhnya.
Jumat, 01 September 2017
CARILAH TUHAN SELAGI MASIH DI TEMUI
CARILAH TUHAN SELAGI DAPAT DITEMUI
Baca: 1 Tawarikh 16:7-36
"Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!" 1 Tawarikh 16:11
Pada umumnya manusia lebih banyak dikuasai pancainderanya sehingga apa yang kita lihat, kita rasa dan kita dengarlah yang lebih dominan mempengaruhi kehidupan kita, sehingga yang menjadi fokus hidup kita pun adalah hal-hal lahiriah atau duniawi. Namun kita tahu bahwa semua yang ada di dunia ini adalah sementara alias fana. Alkitab tegas menyatakan bahwa jika kita terus bersahabat dengan dunia ini berarti kita memutuskan untuk menjadi musuh Allah (baca Yakobus 4:4). Semakin kita fokus kepada dunia semakin kita akan jauh dari Tuhan, bahkan keinginan untuk mengenal Tuhan juga semakin menipis. Maka dari itu "...carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada,...Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:1-2).
Mencari Tuhan adalah sebuah kebutuhan, keharusan dan juga perintah bagi semua manusia. Selagi ada waktu dan kesempatan marilah kita mencari Tuhan dengan seluruh keberadaan hidup kita, bukan hanya sebatas formalitas atau lahiriah saja, melainkan harus melibatkan hati dan pikiran, sebab "TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita." (1 Tawarikh 28:9). Jangan sampai kita hanya datang mendekat kepada Tuhan secara lahiriah sementara hati dan pikiran jauh dari Tuhan, seperti yang diperbuat oleh bangsa Israel: "...bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan," (Yesaya 29:13). Ibadah yang demikian adalah kebencian Tuhan. "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu." (Amos 5:21).
Biarlah teguran Tuhan ini menjadi peringatan keras bagi kita supaya kita tidak lagi bermain-main dengan ibadah kita. Tuhan menegur bukan berarti Dia kejam dan tidak mengasihi kita, justru menunjukkan bahwa Tuhan sangat mempedulikan kita. "...perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan," (Amsal 6:23). Karena itu carilah Tuhan segera selagi Ia berkenan untuk kita temui.
Berbahagialah orang yang mencari Tuhan dengan segenap hati! (baca Mazmur 119:2)
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Semoga melalui posting"CARILAH TUHAN SELAGI DAPAT DITEMUI" saudara bisa diberkati