Rabu, 25 Januari 2017

PERGAULAN ANAK REMAJA

PRINSIP PERGAULAN BAGI REMAJA I Korintus 15 :33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Pergaulan adalah bagian yang tak bisa terpisahkan dari kehidupan kita manusia, kususnya bagi anak-anak kita yang sedang memasuki masa remaja. Artist Joan Baez menuliskan sayair yang telah digubah menjadi satu lagu berjudul No Man Is an Island inilah sebagian dari syair lagu itu : No man is an Island, No man stand alone Each Man’s Joy is Joy tome, Each man’s grief is my own We need one another, So I will defend Each man as my brother, Each man as my friend. (Dan seterusnya ) Kita semua perlu menyadari bahwa ungkapan tidak seorangpun seperti sebuah pulau yang sanggup hidup sendiri tanpa kawan dan sahabat itu memang benar, karena kita adalah makhuk yang harus hidup bersosial. Namun Sekalipun Lagu yang berjudul No man is an Island ini telah banyak digemari oleh orang-orang muda bahkan telah dijadikan Ringtones HP milik sebagian orang-orang muda. Namun bila kita simak baik baik bagian akhir dari penggalan syair ini yang berbunyi Each man as my brother, Each man as my friend, tidaklah cocok dengan prinsip-prinsip pergaulan orang muda Kristen. Untuk memastikan apakah anak-anak muda telah memiliki pergaulan yang sesuai dengan standart kekristenan mari kita simak prinsip- prinsip pergaulan berikut ini: 1. Dalam bergaul, Remaja harus memiliki daftar orang- orang tertentu yang sebaiknya dijauhi. Maksudnya adalah Remaja tidak boleh bebas bergaul dengan siapa saja. Sama seperti orang tua dan siapa saja kita manusia juga tidak boleh bergaul bebas dengan siapa saja. Didalam bergaul kita harus selektif dalam memilih siapa yang layak menjadi sahabat dan siapa yang selayaknya kita jahui. Lalu seperti apakah panduan dalam memilih kawan yang selektif itu? Inilah daftar orang-orang yang sebaiknya remaja jahui dalam pergaulan. a. Sahabat/ teman yang berusaha menjerumuskan kita kedalam pelanggaran hukum Tuhan dan hukum manusia. Misalnya saja teman yang coba menjerumuskan kita untuk Berbohong, mencontek, mencuri, berkelai, memusui sesama, meminum minuman keras, merokok, menggunakan Narkotika. Teman yang seperti ini perlu kita jahui. Karena hanya akan merugikan dan merusak serta menghancurkan masa depan remaja. b. Sahabat/teman yang Melecehkan dan merendahkan kita: Mungkin kita pernah bertemu dengan seorang teman yang sukanya terus terusan merendahkan kita, kata-kata ejekan yang diucapkannya senganja untuk merendahkan kita, ada juga teman yang gantinya memberi semangat dukungan tetapi malah sering, menjatuhkan semangat dan meragaukan kemampuan kita. Bila remaja bergaul dengan teman seperti ini bukan membawa kepada peningkatan diri, dan membangun diri kearah kedewasaan. Untuk itu sikap yang harus dimiliki oleh remaja sebaiknya menolak pergaulan dengan teman semacam inic. Teman yang memanfaatkan kita. Teman seperti ini adalah teman yang menjadikan kita bagaikan sapi perah yang siap untuk dihisap dan dimanfaatkan. Mereka menjadikan kita sebagai pesuruh, kita selalu dipaksa membayar makanan baginya, mengerjakan PRnya. Wah Capek kan? Tanpa saling bergantian untuk saling menolong, membantu, memperbaiki bukanlah persahabatan yang wajar.Apa yang seharusnya dilakukan oleh orangtua? Orang tua harus menolong anak remajanya untuk merasakan terpenuhinya kebutuhan dikasihi, dihargai, dihormati, dipercayai sejak anak anak masih kecil. Dan selanjutnya saat anak mengijak remaja orang tua bisa menolong remaja untuk memiliki daftar criteria teman yang layak dijadikan sahabat yang bisa menolong remaja bertumbuh sehat dan wajar melaui pergaulan yang baik. Sehingga kemanapun anak remaja pergi bisa memilih teman dengan criteria yang tepat.2. Prinsip yang kedua, Berpacaran Tidak boleh tetapi Bergaul dengan yang takseiman boleh, asal mereka bukanlah daftar teman yang harus dijahui. Sekalipun beda agama remaja sebaiknya diijinkan bergaul dengan mereka. Hal ini sangat penting sebagai sesame ciptaan Tuhan bisa menjalin relasi yang kuat dan saling mengisi dan dapat memper indah dan memperkaya kehidupan masing masing. Kalau remaja tidak mempunyai pergaulan yang cukup luas, maka dikawatirkan cara pandangnya akan sangat terbatas, dan juga toleransi terhadap sesame manusia akan menjadi sangat lemah. Hal ini kelak akan bisa menyebabkan cara pengambilan keputusanya menjadi sangat sederhana. Pergaulan yang baik bisa dijadikan oleh remaja Kristen sebagai tempat untuk bersaksi, bagaimana seorang Kristen hidup ditengah-tengah masyarakat. Apa yang seharus dilakukan oleh orangtua? Sebelum anak menginjak remaja dan bergaul dengan teman-teman yang memiliki berbagai latar belakang agama, seyogyanya orang tua sudah terlebih dahulu menanamkan prinsip-prinsip kebenaran yang jelas dan kokoh kepada anak, sehingga saat iman diuji dalam pergaulan remaja mereka dengan pertolongan Tuhan akan seperti Daniel dan kawan-kawannya saat di Babelonia. 3. Remaja sebaiknya Boleh menjalin persahabatan dengan lawan jenis, Tetapi sebaiknya tidak untuk pacaran hingga memasuki usia Pemuda. Usia remaja sebaiknya adalah usia membangun hubungan seluas luasnya dengaan sesama jenis dan dengan lain jenis tanpa harus diikat dengan ikatan khusus yaitu hubungan romantis. Ada banyak kekayaan dan manfaat diperoleh remaja dari pergaulan kelompok sejenis maupun antar jenis kelamin ini. Anda masih ingat saat remaja dulu bahwa hubungan-hubungan sederhana dengan seorang kawan adalah penting dan itu bagian dari struktur pertumbuhan yang harus dijalani tiap tiap remaja. Hubungan sederhana itu melatih atau merintis jalan kepada hubungan kompleks diusia dewasa kelak. Bagi remaja Sekedar berbicara saja dengan lawan jenis itu sangat berarti, bagi pertumbuhan mereka, oleh karena berkomunikasi yang dengan santun yang dilakukan sejak usia sangat muda akan sangat membantu dimasa transisi atau peralihan yang lebih normal dikemudian hari. Karena dijaman yang penuh dengan alat komunikasi yang serba canggih ini ternyata kita bisa banyak temukan baik dirumah tangga atau di tengah-tengah masyarakat, ada orang-orang yang tidak sanggup mengkomunikasikan keinginanya dengan santun dan baik. Mereka berunjuk rasa tetapi dengan cara yang anarkis, merusak, menyakiti, menghancurkan dan dipenuhi dengan dendam dan amarah. Hal ini adalah tanda dari gagalnya pembinaan komunikasi yang santun itu sejak dirumah dan disaat mereka usia remaja. Jadi sangatlah penting pergaulan yang sehat itu dilatih dan dimiliki oleh anak remaja kita. Namun bila semasih remaja anak langsung membina hubungan special, exclusive dengan seorang lawan jenis, sesungguhnya mereka akan langsung kehilangan manfaat dari pergaulan yang aman, penuh keceriaan. Banyak orang salah langkah bahkan juga salah pilih teman hidup atau bahkan terpaksa hidup membujang seumur hidup oleh karena gagal membina friendship diusia remaja. Apa peran dan fungsi yang seharusnya dilakukan oleh orang tua. Tiga peran dan fungsi orang tua: a. Pengasuh, berarti orang tua memberikan gizi, baik gizi jasmaniah atau pun gizi batiniah dan rohani kepada anak, sehingga anak bisa bertumbuh besar menjadi orang yang stabil dan cukup sehat. b. Pengarah dan pendamping, artinya pada masa ini orang tua akan menjadi konselor bagu anak, memberikan arahan-arahan dan secara aktif orang tua memantau perkembangan anak. c. Penasihat atau konsultan, secara pasif orang tua memberikan masukan kepada anak. Peran ini dilakukan oleh orang tua saat anak sudah dewasa, biarkan anak yang datang mencari kita, barulah kita memberikan masukan tatkala mereka datang kepada kita. Dan janganlah perlakukan anak yang kini sudah dewasa seperti anak kecil lagi.4. Prinsip yang keempat: Ada Tempat-tempat dan Aktifitas-aktifitas yang tidak selayaknya dilakukan dan kunjungi oleh Remaja. Ada tempat dan Aktifitas tertemtu yang memang tidak boleh remaja kunjungi dan lakukan karena bila dilanggar akan berdampak pada buruk kepada remaja dan masa depan mereka. Misalnya saja dilarang bermain judi, nonton film porno, melihat gambar-gambar porno, atau membuka situs-situs porno, merokok, minum minuman keras, mengkonsumsi narkoba, walaupun hanya sekedar mengantar seorang teman ketempat seperti itu dan meskipun hanya teman-temannya yang melakukan. Ada remaja yang berfikir kita tidak akan terjatuh dengan hanya melihat sekali saja. Pendapat seperti itu adalah sangat berbahaya, karena setan sedang bekerja keras untuk menjatuhkan seriap orang muda. Apalagi bila aktifitas seperti itu dilakukan berulang ulang bisa saja satu kali kelak kita akan tergoda dan jatuh dalam tindakan yang salah dan berdosa. Apa yang harus dilakukan oleh orang tua: Sebelum anak menginjak usia Remaja informasi tentang tempat dan aktifitas-aktifitas yang tidak tepat dikunjungi anak remaja sudah harus diberitahukan dengan jelas kepada Anak, Janganlah larangan itu baru keluar setelah anak terlanjur pergi dan melakukan aktifitas yang anak tidak layak pergi dan lakukan. Ajakan: Kepada Orang tua. Marilah kita renungkan firman Tuhan Ini Amsal 10:21 "Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi." Kalau kita mau menggembalakan anak-anak prasyaratnya harus kita penuhi. Yaitu kita harus menjadi orang yang benar, orng yang mengasihi dan takut akan Tuhan. Kita sebagai orang tua juga harus menjadi orang yang hidup dalam Tuhan, dan mempunyai hikmat juga dari Tuhan. Dengan cara itulah anak-anak akan hormat kepada kita, kita bisa menggembalakan mereka Ajakan: Kepada Anak Remaja. Marilah orang muda renungkan firman Tuhan Ini: I Korintus 15:33 "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik".

Senin, 23 Januari 2017

PACARAN SESUAI DENGAN FIRMAN TUHAN

Pacaran Sesuai Dengan Firman Tuhan MUDA-MUDI, PACARAN, PENDALAMAN ALKITAB, PERGAULAN Pacaran Sesuai Dengan Firman Tuhan Tujuan pacaran Pada dasarnya pacaran merupakan proses pengenalan antara pria dan wanita yang berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan keluarga yaitu pernikahan. Jadi, melalui penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari berpacaran adalah “pernikahan”. Kejadian 2:18, TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”. Sejak awal Allah menciptakan wanita untuk menjadi penolong yang sepadan bagi pria. Oleh sebab itu baik pria maupun wanita harus mencari pasangan yang sepadan yang mampu membangun hubungan yang baik baik dengan Allah maupun satu sama lain. Jangan sampai terjebak pada motivasi yang salah Pacaran Sesuai Firman Tuhan Sebelum menjalin sebuah hubungan ada baiknya kita melihat kembali tujuan awal ketika kita akan memulai suatu hubungan berpacaran itu apa? Karena keinginan mata saja ataukah karena kita ingin membangun suatu hubungan serius dengan komitmen ke arah pernikahan? Jaman sekarang seringkali manusia mencobai dirinya sendiri dengan asal saja menjalin hubungan pacaran. Ada yang beranggapan “Daripada jomblo, mending pacaran saja meskipun tidak serius” ada juga yang beranggapan pacaran adalah sebuah lifestyle yang wajar dilakukan meskipun tanpa komitmen yang jelas. Sebagian wanita cenderung melihat sosok pasangan ideal berdasarkan materi atau jabatan yang dimiliki sedangkan pria seringkali tertarik kepada wanita karena penampilan fisiknya, apakah dia seksi dan good looking atau tidak. Pemikiran-pemikiran seperti ini yang justru menjebak anak-anak Tuhan sehingga mereka memberikan dirinya untuk dikuasai dosa. Yakobus 1:4, Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena dia diseret dan dipikat lehnya. Mereka beranggapan dosa seperti itu adalah hal wajar dan lumrah yang dilakukan oleh manusia jaman sekarang. Oleh sebab itu anak-anak Tuhan jaman sekarang mudah sekali terjebak oleh hal-hal yang seperti di atas. Apa yang terjadi jika hubungan tidak disertai dengan komitmen yang benar? Hubungan tanpa komitmen yang jelas menghasilkan pacaran yang tidak sehat, karena mereka tidak tahu kemana arah dari hubungan kasih yang mereka jalin. Sejak awal menjalin hubungan sudah dikuasai dosa, oleh sebab itu ketika hubungan itu berjalan bukan Tuhan yang berkuasa tapi keinginan daging mereka masing-masing. Anak-anak Tuhan mengerti betul kalau berciuman di bibir, leher dan sebagainya dapat menimbulkan hawa nafsu yang justru akan menjebak mereka. Sehingga tidak jarang anak-anak Tuhan bisa jatuh dalam dosa seks sebelum pernikahan. Dan tidak jarang mereka menjadikan seks sebagai suatu tindakan wajar yang dilakukan oleh pasangan kekasih. Ketika dosa itu sudah tumbuh dan berkembang dalam suatu hubungan, maka kita akan merasa jauh dari Allah. Hal ini dikarenakan terdapat dosa yang belum kita bereskan dan dosa tersebut akan terus mengintimidasi sehingga membuat kita makin merasa bersalah dan merasa tidak layak menyembah Tuhan. Untuk menghindari semua ini, kita harus berpegang teguh pada Firman Tuhan dan jangan pernah sekali-kali bertoleransi terhadap dosa. Efesus 5:17, Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Sikap apa yang dibutuhkkan dalam pacaran? Jadi, pacaran yang sehat sesuai Firman Tuhan itu seperti apa? Kalau kita mengerti bahwa kita adalah manusia yang berdosa sehinga mudah dikuasai oleh hawa nafsu, maka usahakan jangan berduaan di tempat sepi atau bahkan liburan berdua. Menghargai seks sebagai suatu anugerah yang harusnya dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Menjadikan pasangan sebagai sahabat baik yang saling mendukung satu sama lain. Mencintai kepribadiannya dan bukan fisik ataupun materi yang dimiliki. Beberapa syarat yang harus dimiliki baik pria ataupun wanita seperti Adam dan Hawa (Kejadian 2:23-25). Pria: memiliki visi, mampu menjadi pemimpin atau menjadi kepala keluarga yang baik, dan bertanggung jawab. Wanita: memiliki kecantikan batin, pendukung, lemah lembut, tenang dan tidak mudah khawatir. Secara keseluruhan, pasangan yang baik adalah pasangan yang memiliki kasih sejati di dalam hidupnya (1 Korintus 13). Pada ayat 4 dan 5 dijelaskan: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Masing-masing dari kita harus mengaplikasikan sifat-sifat tersebut, sehingga kita mampu menjadi pasangan yang penuh kasih sesuai dengan apa yang baik di mata Tuhan. Pasangan yang seperti apa yang dikehendaki Tuhan? Selain itu yang terpenting pasangan yang dikehendaki Tuhan adalah sesuai dengan 2 Korintus 6:14, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimana terang dapat bersatu dengan gelap? Namun kebanyakan anak-anak Tuhan melanggar perintah ini, mereka beranggapan bahwa ketika mereka berpacaran dengan pasangan yang memiliki iman yang berbeda, mereka dapat membawa pasangan tersebut percaya kepada Yesus Kristus. Apakah semudah itu membuat orang percaya kepada Tuhan Yesus? Kita harus mengerti apa motivasi ketika dia menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya apakah dengan pengenalan yang benar atau hanya karena terpaksa? Sesungguhnya yang seperti ini mampu bertahan berapa lama? Pikirkan masa depan, tidak mungkin Tuhan menjodohkan kita dengan orang yang tidak berkenan dihadapanNya,. Jangan merencanakan hal-hal yang bodoh di hadapan Tuhan, tetapi turutilah kehendak Tuhan Yesus sesuai dengan apa yang difirmankanNya. Percaya saja, Dia lebih mengerti apa yang terbaik buat kita. Ketika sudah saatnya nanti, kita akan berterimakasih kepada Tuhan, karena Dia tidak akan pernah salah. Pengkhotbah 3:11, Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Kamis, 19 Januari 2017

CINTA DI TOLAK TETAP BERSYUKUR

Tuhan Baik, sangat baik dan berkelimpahan dengan rahmat pengampunan untuk kita, jika kita mengakui segala dosa dan berjanji untuk bertobat. Cinta anda ditolak? Bersyukurlah Bersyukurlah ketika anda ditolak. Jelas yang saya maksud bukan, “sukurin!” Kenapa mengutuk selagi bisa mengucap berkat? (Lukas 6:31) Syukur yang saya maksudkan di sini adalah bersyukur dalam arti yang sebenarnya. Mengapa perlu bersyukur ketika anda ditolak? 1. Untuk mensyukuri bahwa anda setidaknya tahu bahwa dia bukanlah jodoh anda, mengetahui ini bukanlah waktu yang tepat untuk anda melangsungkan hubungan dengannya, atau bahkan mungkin itu bukanlah lokasi ‘penembakan’ yang tepat untuk anda. Kita seharusnya bersyukur karena walaupun mungkin dia bukan orang yang tepat, atau mungkin waktunya yang tidak tepat, maupun tempatnya yang tidak tepat, kita masih punya waktu-waktu lain, masih punya lokasi yang mungkin lebih romantis, atau bahkan jodoh yang tersembunyi di suatu tempat. 2. Alasan yang kedua karena anda bisa merasakan seperti apa yang dirasakan oleh Kristus, yakni penolakan dari umatNYA. Walau memang penolakan yang anda rasakan tidak serupa dengan yang Ia rasakan. Mengapa saya bilang beda? Karena penolakan yang Ia terima justru berasal dari umatNYA. Sebelumnya kita adalah milikNYA, tetapi kita menolakNYA, itu sama artinya dengan mengkhianati cinta yang telah lama berlangsung. Belum lagi ketika Kristus dihina setelah ditolak. Ibaratnya setelah putus cinta, sang mantan malah menghina, tentu Kristus akan merasakan rasa sakit hati yang luar biasa. Hal ini jelas berbeda dengan cinta yang sama sekali belum dimulai bukan? Ketika anda dikhianati, jelas anda harus berusaha untuk mengampuni, sama ketika Kristus juga mengampuni (Lukas 23:34). Bersyukurlah karena paling tidak kita merasakan sebagian kecil dari apa yang Kristus rasakan. 3. Anda tidak punya alasan untuk merasa tersakiti ketika ditolak. Kenapa anda tidak punya alasan untuk merasa tersakiti? Karena cinta tidak bisa dipaksakan. Ketika anda merasa tersakiti saat ia menolak anda, sebenarnya siapa yang sedang menyakiti diri anda? Jelas diri anda sendiri! Anda melakukan sesuatu yang menyakiti diri anda, dan anda malah menganggap orang lain sedang menyakiti anda? Sungguh suatu hal yang aneh bukan? Ingat saja pada Amsal 11:17 “Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.” Seperti yang saya bilang, ketika anda tersakiti, bersyukurlah. Selamat bersyukur. PEMUDA KRISTIANI: Harus Menjadi Teladan! Baca: Mazmur 119:9-16 "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-mu." Mazmur 119:9 Pemazmur menyatakan bahwa hanya dengan firman Tuhanlah anak muda dapat mempertahankan kelakuannya tetap bersih dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Oleh sebab itu para pemuda Kristiani harus banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan rohani supaya waktu-waktu luang yang ada mereka gunakan untuk hal-hal yang positif dan membangun iman. Mereka harus melatih diri dalam hal ibadah, artinya: tidak "...menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang,... dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:25). Semakin banyak mereka mendengar Firman Tuhan semakin kuat pula iman mereka, karena "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Bagi anak-anak Tuhan, tidak mengikuti tren teman-teman bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, hal ini juga bukan berarti kita menjadi pemuda yang 'kuper' dan out of date. Tuhan menghendaki kita menjadi orang-orang muda Kristen yang berkualias dan memiliki kehidupan yang berbeda dari anak-anak muda di luar Tuhan, yang meski masih muda tetapi memiliki integritas dan tidak berkompromi dengan dosa; berani berkata tidak dan menolak setiap ajakan maupun kebiasaan hidup yang tidak berkenan kepada Tuhan meski hal itu mengandung resiko: ditinggalkan dan dikucilkan teman. Yang Tuhan mau adalah kita menjauhi nafsu orang muda, karena segala keinginan untuk memenuhi hawa nafsu hanyalah akan membawa kita kepada kebinasaan. Karena itu kita harus memiliki kekariban dengan Tuhan supaya kita beroleh kekuatan untuk dapat menolak setiap hawa nafsu yang ada. Rasul Paulus berpesan, "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12). Masa muda adalah masa emas bagi kita untuk memaksimalkan potensi yang ada dan memacu kita untuk do our best dalam segala hal, baik dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, ketekunan dan juga kesucian. Nama Tuhan dipermuliakan ketika kemudian kita menjadi teladan bagi teman-teman dan lingkungan kita.

KUASA DOA

KEKUATAN DAHSYAT DI BALIK DARI DOA Baca: Yakobus 5:13-18 "Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa!" Yakobu 5:13 Sering timbul di benak kita pertanyaan: sanggupkah kita menghadapi hari depan? Jawabannya: tidak sanggup jika mengandalkan kekuatan sendiri, karena sehebat, sekuat, sepintar atau sekaya apa pun seseorang, kekuatannya sangatlah terbatas. Tidak bisa tidak, kita membutuhkan kekuatan yang berasal dari luar diri kita agar kuat berdiri di tengah terpaan badai kehidupan yang kian mengganas ini. Kekuatan yang kita butuhkan adalah kekuatan adikodrati atau kekuatan yang melebihi atau di luar kodrat alam, supranatural, yang hanya kita peroleh melalui doa atau persekutuan karib dengan Tuhan. Tidak sedikit orang percaya menganggap remeh dan sepele kekuatan doa. Alkitab menyatakan: "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya." (Yakobus 5:16b, 17, 18). Doa menghadirkan kuasa Tuhan yang tak terbatas atas diri manusia yang terbatas. Kekuatan doa sanggup menembus kemustahilan! Ketika Elia berdoa supaya tidak turun hujan, hujan pun tidak turun di bumi selama 3,5 tahun, dan ketika ia berdoa meminta hujan kepada Tuhan langit pun menurunkan hujan. Doa adalah senjata ampuh mengalahkan musuh dalam bentuk apa pun: masalah atau pencobaan; doa mampu menggetarkan hati Tuhan sehingga Ia bertindak memberikan pertolongan dan menyembuhkan segala macam sakit-penyakit. Supaya doa kita berkuasa dan mendatangkan kekuatan, kuncinya adalah kita harus dalam posisi benar di hadapan Tuhan, dosa harus dibereskan, karena dosa adalah penghalang utama doa sampai ke hadirat Tuhan. "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2). "TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya." Amsal 15:29

Selasa, 17 Januari 2017

TUHAN ENGKAU ADALAH KEKUATANKU

DAN SUMBER KEMENANGANKU




HIDUP KUDUS

HIDUP KUDUS MUTLAK BAGI ORANG PERCAYA Baca: Mazmur 99:1-9 "Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita!" Mazmur 99:9 Bapa yang kita sembah, yang menyatakan diri di dalam Yesus Kristus, adalah kudus adanya. Dialah Yehovah M'kaddeshem (Tuhan yang menyucikan). Sebagai orang percaya yang dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib, kita, "...yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan." (1 Petrus 2:10), adalah bagian dari keberadaan-Nya yang Ilahi, yaitu kehidupan kudus yang memisahkan kita dari dunia. "tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:15-16). Banyak orang mengaku diri sebagai pengikut Kristus tetapi tingkah mereka tidak beda dari dunia. Jelas ini bertentangan dengan kehendak Tuhan! Di dalam Perjanjian Lama Tuhan telah menyatakan kekudusan-Nya kepada bangsa Israel dengan memberikan mereka segala hukum-hukum-Nya: "Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus." (Imamat 11:45). Mengapa kita harus hidup kudus? "...sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14). Yesus Kristus telah datang untuk menggenapi rencana Bapa, yaitu menyucikan orang yang percaya kepada-Nya dan akan memberikan hati yang baru (Yehezkiel 36:26). Lebih dari itu Ia membebaskan kita dari segala ikatan dosa dan dari setiap tipu daya Iblis; dan karena kita sudah dibarui dan disucikan dalam nama-Nya dengan baptisan air, maka tubuh kita menjadi Bait Roh Kudus, di mana Ia berdiam dengan Roh-Nya. Kini kita tidak lagi menjadi hamba dosa seperti dahulu, melainkan menjadi hamba kebenaran (baca Roma 6:18), sehingga tubuh kita adalah korban yang hidup bagi Tuhan. Karena itu kita harus memancarkan kekudusan Kristus kepada dunia ini melalui perkataan, sikap dan perbuatan kita sehari-hari. Inilah yang disebut life style evangelism (evangelisasi dengan contoh gaya hidup). "...kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu." Imamat 20:7

Senin, 09 Januari 2017

MELAYANI TUHAN KOMITME SEUMUR HIDUP

MELAYANI TUHAN: Komitmen Seumur Hidup Baca: Roma 14:1-12 "Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan." Roma 14:9 Tanpa memiliki komitmen yang kuat sulit rasanya seseorang dapat bertahan lama melayani Tuhan. Sedangkan untuk dapat berkomitmen melayani Tuhan seumur hidup kita harus mendasarinya dengan kasih dan kesetiaan. Jika kita mengasihi Tuhan dengan sungguh, apa pun yang kita perbuat akan kita lakukan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (baca Kolose 3:23). Apabila kasih kepada Tuhan ini sudah menjadi dasar, kita pun akan setia mengerjakan segala perkara, baik itu perkara kecil maupun besar sampai akhir hidup kita. Raja Saul adalah contoh orang yang tidak bisa memegang komitmennya dalam melayani Tuhan sampai akhir: berhasil pada tahap awal, tetapi gagal pada akhirnya. Begitu juga dengan Salomo, setelah dipercaya Tuhan dengan segala kekayaan dan hikmat yang luar biasa, ia akhirnya gagal menjaga kekudusan hidupnya dan jatuh dalam penyembahan berhala. "Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya." (1 Raja-Raja 11:4). Lebih baik kita gagal di awal tetapi berhasil sampai garis akhir seperti Rasul Paulus. "Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati." (Pengkotbah 7:8). Bukan langkah pertama yang penting tapi langkah yang terakhir itulah yang menentukan. "...banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." (Matius 19:30). Meski demikian, yang terbaik adalah berkomitmen dan setia dari awal sampai akhir seperti yang diteladankan oleh Tuhan Yesus. Di akhir zaman ini banyak orang yang begitu mudah berubah. Mereka tidak lagi setia melayani Tuhan oleh karena masalah sakit-penyakit, penderitaan, bahkan juga berkelimpahan. Mereka berkata, "Percuma melayani Tuhan, hanya buang-buang waktu dan uang." Kita lupa bahwa dengan melayani tuhan seumur hidup kita akan diberkati oleh Tuhan sehingga pekerjaan kita berhasil dan tahan uji. Tuhan Yesus sudah berkorban dan rela mati bagi kita, masakan kita tidak mau melayani dan melakukan yang terbaik bagi Dia seumur hidup kita?

FOKUS PADA TUJUAN HIDUP

FOKUS PADA TUJUAN HIDUP YANG SESUNGGUHNYA – Fokus Pada Tujuan Hidup Yang Sesungguhnya. Syalom saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Renungan kita hari ini adalah, Fokus Pada Tujuan Hidup Yang Sesungguhnya. Saudaraku, kalau kita semua sudah menyadari bahwa masa hidup di dunia ini tidak akan lebih dari tujuh puluh sampai sembilan puluh tahun, karena bila ternyata, bisa lebih sekalipun maka firman Tuhan katakan bahwa kesenangannya adalah kesukaran dan penderitaan, (Mazmur 90:10). Itulah yang kita telah bahas pada renungan sebelumnya. Bila demikian apa yang harus kita lakukan saat ini?. Sebagai orang percaya kita harus menyadari sungguh bahwa tujuan hidup kita saat ini bukan dunia ini, tetapi kita sedang merangkai hidup saat ini menuju kepada kehidupan yang sesungguhnya yaitu kekekalan. Jangan Lupa Baca Juga Renungan Sebelumnya : Kehidupan Yang Menyukakan Hati Bapa Di Sorga Kalau kita sudah tahu bahwa waktu hidup di dunia ini begitu singkat, lalu mengapa kita masih mau mempertaruhkan hidup kita saat ini, hanya kepada perkara-perkara yang fana, perkara-perkara yang tidak memiliki dampak kekal, bahkan ada begitu banyak orang percaya yang berani melakukan apapun, asal saja ia bisa mencapai apa yang di inginkan hatinya. Renungan Harian Kristen | Fokus Pada Tujuan Hidup Yang Sesungguhnya | renunganhariini.com Keadaan hidup orang kristen seperti ini sangat miris sekali, karena ada begitu banyak orang yang hampir-hampir tidak memperdulikan lagi, atau sama sekali tidak ingin mempersoalkan bagaimana masa depannya di dalam kekekalan. Cara hidup seperti ini yang seringkali mengerikan. Menyadari akan hal ini, Paulus sebagai hamba Allah, seorang Rasul yang mempertaruhkan segenap hidupnya hanya untuk melayani pekerjaan Tuhan, dengan harapan lewat pelayanan itu ada bayak orang dapat dibawa kepada Tuhan, namun ia sendiri masih memiliki kegentaran akan keselamatan hidupnya. Kegentaran itulah yang membuat ia berkata, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” itulah yang ia katakan di dalam; I Korintus 9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. Dari kebenaran ini kita bisa melihat bahwa, Paulus memandang kehidupan ini sebgai sebuah arena pertandingan. Ia memiliki prisip, kalau ia berlari bukan tanpa tujuan, kalaupun ia menjadi seorang petinju, ia akan menjadi petinju yang tidak sembarangan saja memukul. Ini artinya Paulus menyadari sungguh bahwa dalam lintasan kehidupan ini ada garis finish yang ia tuju dalam perlombaan hidup, atau dalam pertandingan hidup, dan garis finish itu adalah garis finish kehidupan di dunia ini, dimana baginya tiba digaris finish itulah ia harus keluar sebagai pemenang. Keluar sebagai pemenang artinya ia harus menjadi seperti yang Allah kehendaki yaitu, hidupnya ditemukan sama seperti Kristus, dan sempurna sama seperti Allah Bapa di Sorga yang adalah sempurna. Itulah kenapa pada ayat berikutnya Paulus berkata “aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya”. Kata melatih dalam ayat ini menunjuk kepada, membiasakan diri setiap hari, dan membiasakan diri dalam hal ini adalah membiasakan diri untuk melakukan apapun yang Allah kehendaki. Ini adalah pertandingan yang dimaksudkan, dan setiap kita sebagai orang percaya sesungguhnya sedang berada di arena ini. Kalau kita mau menyadari akan hal ini, maka kitapun harus membiasakan diri mulai sekarang, melatih diri kita hari lepas hari, hanya hidup untuk melakukan segala sesuatu yang Allah kehendaki dan bukan yang lain. Bahkan jika ada persoalan lain yang tidak memiliki dampak kekekalan, sekalipun itu akan membuat kita bisa menikmati hidup di dunia ini dengan segala kesenangannya, maka kita harus mulai berani memandang itu semua seperti sampah, artinya itu semua tidak berarti apa-apa di banding dengan kehidupan kekal yang tak berujung. Saudaraku yang Tuhan Yesus kasihi, sebagai orang percaya jika kita tidak mampu memenangi pertandingan hidup di dunia ini, yaitu hidup untuk melakukan kehendak Allah Bapa di Sorga, maka dapat dipastikan, dibalik kematian nanti, air mata darah sekalipun yang kita cucurkan sebagai penyesalan tidak akan dapat merubah apa-apa, dan itu artinya, kita akan terbuang untuk menjalani hidup di dalam api kekal. Sebaliknya, jika kita menang dalam pertandingan hidup ini, yaitu jika kita tetap setia hidup melakukan kehendak Allah, sekalipun ada berbagai tantangan, persoalan, penderitaan yang kita alami, tetapi kita tetap taat sama seperti Kristus taat, maka diakhir kehidupan ini kita akan berhak meraih piala kemenangan yaitu kemuliaan kekal yang akan dinikmati tanpa berkesudahan di dalam kekekalan. Sebagai orang yang mengaku percya kepada Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus, maka hal yang satu ini harus menjadi satu-satunya fokus hidup yang sesungguhnya, itulah kenapa saya katakan diatas “Fokus Pada Tujuan Hidup Yang Sesunguhnya”. Sekali lagi saya ingatkan kepada kita semua, bahwa tujuan hidup kita bukanlah dunia saat ini dengan segala kesenangannya. Kita harus sadar bahwa anugerah keselamatan dari Allah itu hanya memiliki satu tujuan yaitu, supaya kita diselamatkan di dalam kekekalan, namum orang-orang yang akan diselamatkan adalah orang-orang yang mempertaruhkan hidupnya hanya untuk melakukan kehendak Allah Bapa di sorga. Kita harus serius memperkarakan ini dengan sunguh-sungguh sebelum terlambat. Jangan masa bodoh. Firman Tuhan katakan di dalam; Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Kalau kita hidup hanya untuk menikmati apa yang menjadi kesenangan dunia, kesenangan yang hanya sementara, maka kita tidak akan mungkin bisa mengenal Allah dengan benar, apa yang baik, yang berkenan kepadaNya dan yang sempurna. Itu semua harus menjadi fokus tujuan hidup kita saat ini.

Sabtu, 07 Januari 2017

Hidup dalam pengucapan syukur

HIDUP DALAM PENGUCAPAN SYUKUR “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu. (1 Tesalonika 5:18)” Syalom saudaraku yang dikasihi Tuhan, salah satu kehendak Tuhan untuk kita lakukan sebagai orang Kristen adalah mengucap syukur. Hidup dalam ucapan syukur akan membuat kita berbahagia, puas dan dapat menikmati kasih serta kebaikan Tuhan di dalam kehidupan kita. Keadaan dan situasi yang terjadi di dalam keluarga, lingkungan kerja, dan sekitar kita dapat menjadi alasan untuk kita mengeluh dan bersungut-sungut, sehingga kita kehilangan damai sejahtera dan sukacita. Oleh karena itu, saya rindu kita belajar dari kehidupan salah satu tokoh di dalam Alkitab yaitu Ruth. Ruth adalah wanita yang mempunyai keteguhan hati dan penuh ucapan syukur dalam menerima setiap situasi yang terjadi. Ruth mengenal Tuhan melalui mertuanya. Dan setelah suaminya meninggal, Ruth memutuskan untuk tidak kembali ke bangsanya yang tidak mengenal Allah, tetapi tetap hidup bersama mertuanya (Ruth 1:16). Tanpa seorang suami dan hidup bersama mertua yang tidak mempunyai apa-apa, tentu tidak mudah. Tetapi firman Tuhan mencatat bahwa Ruth mampu melewati proses yang terjadi dan mengalamin pengenapan janji Tuhan sehingga hidupnya dipulihkan dan diangkat Tuhan. Seringkali banyak orang Kristen gagal untuk hidup dalam ucapan syukur sehingga tidak mengalami pemulihan dan penggenapan janji Tuhan dalam kehidupannya. Bagaimana Ruth dapat hidup dalam ucapan syukur di tengah kondisi yang sulit? 1. Ruth merendahkan hati (Ruth 2:17) Untuk mencukupi kebutuhannya dan mertuanya, Ruth tidak malu untuk memungut sisa jelai gandum. Dalam 1 hari, ia mampu mengumpulkan satu efa gandum, yang setara dengan pasokan untuk makan 10 hari (Ruth 2:17). Tentu saja, jumlah ini merupakan berkat luar biasa baginya, sehingga Ruth mengucapkan syukur untuk berkat tersebut. Berkat yang Ruth terima berasal dari kerendahan hati yang dimilikinya. Saudaraku, firman Tuhan dalam Amsal 22:4 mengatakan bahwa ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan, dan kehidupan. Seperti air mengalir dari tempat tinggi menuju ke tempat yang rendah, begitu pula berkat Tuhan. Dalam situasi dan keadaan apapun, milikilah kerendahan hati. Saat sedang mengalami proses Tuhan, saat sedang direndahkan, saat berada dalam situasi yang tidak baik, Tuhan mengajari kita untuk merendahkan hati. Sebab Tuhan menentang orang yang congkak dan mengasihani orang yang rendah hati (Yak 4:6). Saat kehidupan kita sudah diberkati, janganlah kita menjadi orang yang lupa diri. Tetapi ingatlah bahwa semua yang kita miliki berasal dari Tuhan. Rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, maka Ia akan meninggikanmu pada waktuya (1 Pet 5:6). 2. Ruth bergantung kepada Tuhan (Ruth 3:15) Ketika Ruth mencari berkat dengan kekuatan sendiri, ia memperoleh hanya satu efa (untuk makan 10 hari). Tapi ketika dia mendengar nasehat mertuanya untuk beristirahat di dekat kaki Boas, ia menerima enam kali lipat (untuk makan 60 hari). Duduk dekat kaki Boas adalah gambaran hati yang berharap dan mendekat kepada Tuhan, sehingga berkat akan dilipatgandakan. Allah tidak ingin dalam perjalanan hidup ini kita bergantung kepada hasil “keringat” atau kekuatan diri atau usaha sendiri, tetapi bergantung kepada Dia. Supaya kita dapat menerima berkatNya berlipat kali ganda. Marilah kita hidup dalam pengucapan syukur, dengan memiliki kerendahan hati dan rasa bergantung penuh kepada Tuhan, seperti Ruth. Jauhkan sungut-sungut dan keluh kesah dari mulut kita. Firman Tuhan itu pasti, ya dan amin. Orang yang percaya pada firman Tuhan, dia pasti akan mengalami next level, dan firman itu akan tergenapi dalam kehidupannya. Tuhan Yesus memberkati

Kamis, 05 Januari 2017

Selasa, 03 Januari 2017

MOHON DUKUNGAN DOA

Syalom slamat tahun baru,apa kabar semu anya,doa kami anda dan saya dalam keadaan yang  tetap semangat dalam mengiring Tuhan tahun yang baru ini.
  
Kami ingin menyampaikan  bebandoa untuk sama dukung dalam doa,Yaitu melihat fisik bangunan gereja Kemah Injil Indonesia Longlees,kecamatan busang,kabupatan Kutai Timur yang sudah tua,dan sudah mulai rapuh,maka mau di renovasi,yang memakan biayai yg cukup besar menyelesaikannya,jikalau ada terbeban untuk medukung pelayanan ini,bisa hubungi kami di pemudaremajagkiilonglees@gmail.com.sebelum kami mengucapkan banyak trimakasih atas dukungan doa dari anda semua.Tuhan Yesus memberkati kita semua.





TAHUN BARU,VISI BARU

Tahun Baru, Visi Tahun Baru, Visi Baru Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. (Filipi 3:13-14) Tahun yang baru biasanya diawali dengan sebuah resolusi. Setiap orang punya targetnya sendiri. Tentunya di tahun yang baru ada harapan yang baru untuk hidup lebih baik lagi. Ada tujuan-tujuan mulia yang ingin dicapai supaya hidup lebih bermakna. Lalu bagaimana dengan kita sebagai orang percaya? Seringkali di awal tahun kita membuat resolusi yang baru, sebuah tujuan yang baik. Namun sudahkah tujuan tersebut berpusat pada Kristus atau justru berpusat pada diri sendiri? Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus mengungkapkan bahwa ia berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Paulus tidak mengejar kekayaan, kehormatan, popularitas, maupun kebahagiaan yang semu. Dia mengejar panggilan Allah di dalam Kristus Yesus. Baginya, panggilan Allah bukanlah suatu beban tanggung jawab lagi yang menyusahkan, melainkan sebuah hadiah. Sebuah keistimewaan karena boleh bekerja melayani Allah yang hidup. Setiap orang Kristen tidak hanya dipanggil untuk percaya saja, melainkan juga untuk melakukan pelayanan dalam Kerajaan Allah. Pelayanan seperti apa? Nah, itulah tugas setiap orang untuk mencari dan mempergumulkan. Apa yang sesungguhnya Tuhan inginkan dengan hidupku? Bagaimana aku menjawab panggilan Tuhan dalam melayani kepentingan Kerajaan-Nya? Bagaimana kita bisa mengetahui dan menemukan panggilan hidup kita di dalam Kristus? Ikuti teladan Paulus: 1. Melupakan apa yang di belakangku. Segala kepahitan, kemarahan, sakit hati, bahkan kebanggaan di tahun 2011 harus ditinggalkan. Yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Sudah bukan saatnya lagi kita terus mengingat-ingat kesalahan orang lain, menyesali terus-menerus kesalahan yang kita perbuat, membanggakan terus-menerus prestasi tahun lalu. Jika kita terus menoleh ke belakang, sulit bagi kita untuk terus maju. 2. Mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku. Fokus. Apapun yang ada di hadapan Saudara, fokus selesaikan dengan maksimal dan sepenuh hati. Jangan biarkan apapun atau siapapun membuatmu menyimpang dari tujuan. Buatlah suatu strategi yang menolong Saudara untuk fokus. 3. Berlari ke tujuan. Orang yang berlari memberikan energi lebih banyak, berusaha lebih keras. Kalau tahun lalu Saudara berikan 2 jam per hari untuk belajar, tahun ini berikan 4 jam. Kalau tahun lalu Saudara tidur 10 jam per hari, tahun ini cukup 7 jam saja. Kalau tahun lalu Saudara berSaat Teduh 10 menit setiap pagi, tahun ini berikan 15-20 menit. Kalau tahun lalu Saudara belajar Alkitab sejam seminggu, tahun ini berikan dua jam. Berikan energi lebih banyak untuk mencapai tujuanmu, yaitu memperoleh panggilan surgawi! Lulus kuliah penting. Meraih gelar penting. Sukses dalam pekerjaan juga penting. Punya pacar penting. Menikah penting. Punya anak penting. Apapun yang penting dalam hidupmu, tidak ada yang lebih penting daripada memperoleh panggilan surgawi di dalam Kristus Yesus. Apa panggilanmu dan bagaimana mencapainya? Pergumulkan dengan tekun di dalam doa dan persekutuan dengan saudara-saudara seiman! Pegang terus ketiga prinsip Paulus dan lakukan apa yang Firman Tuhan katakan dalam hidupmu! Selamat Tahun Baru 2017 _________________________________________

TAHUN BARU HARAPAN BARU

Tahun Baru Harapan Baru SETIAP pergantian tahun, nyaris pasti, semua orang ingin terjadi suatu perubahan yang lebih baik dalam hidupnya. Yang sakit berharap sembuh, yang seret rezekinya berharap berkelimpahan atau setidaknya tidak berkekurangan, yang menganggur berharap mendapat pekerjaan, yang tergusur berharap dapat ganti rugi yang layak, bahkan yang terlanjur korupsi berharap kasusnya tidak tercium aparat, apa lagi sampai terbongkar. Harapan adalah hak semua manusia, tanpa terkecuali, karena di dalam harapan yang memang masih abstrak itu terkadang mampu menepis keputusasaan. Keputusasaan bagi orang-orang yang merasa tidak beruntung atau memang mereka yang benar-benar tidak beruntung. Tetapi berbahagialah apabila Anda, meskipun dalam kehidupan yang dilakoni itu tidak menguntungkan, masih ada segenggam harapan, bahwa dalam tahun baru ini akan terjadi perubahan yang lebih baik, meskipun mungkin tidak harus signifikan. Karena dengan harapan itu, Anda akan terpacu untuk berjuang demi hari depan yang lebih baik. Namun kalau sekadar harapan tanpa kerja keras, hanya akan tetap menjadi harapan yang mengawang. Dalam bahasa filsafat hanya akan menjadi harapan murni. Kecuali Anda seorang anak atau istri konglomerat yang tanpa melakukan apa pun sudah memperoleh apa pun dari konglomerat itu sendiri. Kalau saat ini yang diharapkan adalah untuk memperoleh kekayaan materi, misalnya. Tetapi apa pun yang diharapkan, tetaplah sekali lagi usaha dan kerja keras merupakan pintu pertama untuk mengubah harapan menjadi realita. Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, ternyata ada juga orang yang sudah berusaha dan bekerja keras, tetapi harapannya masih juga tergantung di langit tinggi tak terjangkau dan enggan turun, bak harga kebutuhan di negeri ini. Kalau hal itu yang terjadi mungkin ada pintu gerbang lain yang harus dilewati. Pintu gerbang itu bernama “DOA.” Alkitab menulis, Doa orang benar amat besar kuasanya. Jadi tidak setiap doa besar kuasanya, tetapi doa orang benar. Tetapi ayat lain menulis, tidak ada seorang pun yang benar, bahkan seorang pun tidak. Lho…? Jangan terburu “lho “ dulu. Karena setiap Apabila kita sudah minta ampun atas setiap dosa dan kesalahan, maka Tuhan mengampuni, dan jadilah kita dibenarkan. Setelah itu apakah jalan dari harapan menuju kenyataan menjadi mulus? Belum tentu juga. Pernah dengar lagu yang syairnya berikut? “Kutahu Tuhan pasti buka jalan. Ku tahu Tuhan pasti buka jalan. Kalau kuhidup suci, tidak turut dunia. Kutahu Tuhan pasti jalan. Ini pengalaman penulis lagu dan banyak orang. Tuhan pasti membuka jalan dari harapan menuju kepada kenyataan. Tetapi persoalannya adalah, apakah kita bersedia hidup suci dan tidak turut (nafsu) dunia? Untuk hal yang begini, tidak perlu jadi malaikat. Cukup melakukan apa yang difirmankan-Nya dengan taat dan setia. Maka harapan akan menjadi kenyataan. Boleh dicoba. Selamat Tahun Baru 2017 Tuhan Yesus memberkati.

TUHAN SELALU BERSAMA KITA

Ayat bacaan: Ulangan 11:12 ================== “suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.” Bagaimana pandangan anda terhadap tahun 2016 yang baru lalu? Semoga tahun lalu merupakan tahun yang indah dimana anda merasakan penyertaan Tuhan yang melindungi, menjaga dan memberkati anda sepanjang tahun. Beberapa teman saya menganggap tahun kemarin merupakan tahun yang sulit dan penuh pergumulan. Karena itu pula mereka kuatir tahun ini jangan-jangan akan sama lagi, atau bahkan lebih buruk dari sebelumnya. Belum lagi ramalan-ramalan yang seolah didasarkan kepada sesuatu yang ilmiah mengenai datangnya akhir zaman di tahun 2012 ini. Kondisi politik dan ekonomi di negara ini tidak kunjung membaik. Tahun lalu ada banyak bencana menimpa berbagai belahan dunia seperti halnya tahun 2010. Seperti yang saya katakan kemarin, saya menyambut tahun yang baru ini dengan optimis, karena Tuhan sudah menjanjikan rahmatNya yang selalu baru setiap pagi. (Ratapan 3:22-23). Pagi tadi saya menyambut datangnya fajar pertama di tahun 2012 dengan sebuah pengharapan baru. Saya mengucap syukur karena Tuhan menyediakan sebuah tahun lagi bagi saya untuk menyaksikan kasihNya yang besar. Selain ayat Ratapan yang tidak asing lagi bagi kita ini, ada sebuah janji lainnya yang pernah Tuhan sampaikan dahulu kala di zaman Musa. Hari ini mari kita lihat janji Tuhan tersebut dan semoga ini bisa memperkuat langkah iman anda dalam memasuki tahun yang baru. Pada masa ketika Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir untuk masuk ke tanah yang dijanjikan Tuhan, bangsa Israel sebenarnya sudah mengalami begitu banyak penyertaan Tuhan sepanjang perjalanan mereka. Mulai dari tiang api dan tiang awan untuk menghangatkan disaat dingin dan memayungi mereka disaat panas: “TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.” (Keluaran 13:21-22), burung puyuh yang diberikan Tuhan karena mereka bersungut-sungut hanya makan roti terus menerus (Keluaran 16:13) dan lain-lain, sampai sebuah mukjizat besar ketika Tuhan membelah laut Teberau sehingga mereka bisa berjalan melewati laut itu sementara Firaun dan tentaranya habis tersapu laut yang kembali menutup di saat mereka melintasinya. (Keluaran 14). Ini baru beberapa dari bukti nyata penyertaan Tuhan yang mereka saksikan langsung dengan mata kepala sendiri. Apakah bangsa Israel ini menjadi teguh imannya dan bisa percaya penuh kepada Tuhan? Sayangnya tidak. Dasar bangsa yang keras kepala dan tidak tahu terima kasih, mereka terus berulang-ulang menunjukkan sikap buruk mereka, baik lewat keluh kesah bahkan menyembah ilah lain hingga beberapa generasi selanjutnya. Kembali kepada perjalanan mereka menuju Kanaan, Musa sudah mengingatkan mereka bahwa mereka seharusnya sadar bahwa mata mereka sendiri sebetulnya sudah menyaksikan segala perbuatan besar Tuhan. “Kamu tahu sekarang–kukatakan bukan kepada anak-anakmu, yang tidak mengenal dan tidak melihat hajaran TUHAN, Allahmu–kebesaran-Nya, tangan-Nya yang kuat dan lengan-Nya yang teracung, tanda-tanda dan perbuatan-perbuatan yang dilakukan-Nya di Mesir terhadap Firaun, raja Mesir, dan terhadap seluruh negerinya; juga apa yang dilakukan-Nya terhadap pasukan Mesir, dengan kuda-kudanya dan kereta-keretanya, yakni bagaimana Ia membuat air Laut Teberau meluap meliputi mereka, ketika mereka mengejar kamu, sehingga TUHAN membinasakan mereka untuk selamanya; dan apa yang dilakukan-Nya terhadapmu di padang gurun, sampai kamu tiba di tempat ini; pula apa yang dilakukan-Nya terhadap Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, anak Ruben, yakni ketika tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya, kemah-kemah dan segala yang mengikuti mereka, di tengah-tengah seluruh orang Israel.” (Ulangan 11:2-6). Dan sebuah ketegasan pun dikatakan oleh Musa: “Sebab matamu sendirilah yang telah melihat segala perbuatan besar yang dilakukan TUHAN.” (ay 7). Tidakkah ini pun menjadi teguran buat kita? Kita seringkali hanya sibuk terfokus memandang masalah sehingga lupa bagaimana Tuhan telah menyertai kita selama ini. Berbagai bukti nyata penyertaan Tuhan yang pernah kita alami kita kesampingkan lalu kita hanya sibuk mengeluh menghadapi berbagai kesulitan hidup. Bangsa Israel tidak mampu melihat apa yang sebenarnya diberikan Tuhan kepada mereka. Tuhan melepaskan mereka dari perbudakan di Mesir dan memberi sebuah tanah yang sangat subur, melimpah susu dan madunya. Lihatlah ayat berikut ini: “Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur. Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit.” (Ulangan 11:10-11). Lalu lihatlah janji Tuhan yang indah ini: “suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.” (ay 12). Janji yang sama Tuhan berikan kepada kita dalam memasuki tahun yang baru. Kita belum melihatnya, tapi sesungguhnya apa yang disediakan Tuhan adalah tahun yang subur, melimpah susu dan madunya, tahun yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit alias tahun yang subur dan sangat menjanjikan, dan terlebih lagi Tuhan sudah berjanji untuk memelihara kita berjalan di dalamnya, mulai dari awal sampai akhir tahun. Ini janji Tuhan yang luar biasa yang seharusnya bisa membuat kita tidak perlu kuatir dalam melangkah memasuki tahun 2017 yang baru saja bermula ini. Mungkin sebagian dari kita merasa kuatir menatap masa depan kita di malam Tahun Baru kemarin, tetapi ingatlah bahwa kita tidak perlu kuatir kepada peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Kita tidak perlu terikat akan hal itu, karena kita sebenarnya dapat melangkah maju dengan fokus yang tertuju kepada Tuhan yang sudah memberikan janjiNya. Seperti Tuhan mengawasi negeri dan umatNya dahulu, seperti itu pula Dia akan melakukannya untuk kita. MataNya pun akan senantiasa mengawasi kita, dan Dia akan berjalan bersama-sama dengan kita dari awal sampai akhir tahun. Kasih setia Tuhan akan terus ada bersama anda dan saya setiap hari di tahun yang baru ini. Tuhan sudah berjanji dan Dia pasti menepatinya. Kita dapat memegang dan mempercayai janjiNya. Oleh karena itu, masukilah tahun yang baru dengan semangat dan gairah baru dengan penuh sukacita dan rasa syukur. Mari jadikan tahun 2017 sebagai tahun yang indah bagi kita semua. Tuhan berjanji mengawasi kita dari awal sampai akhir tahun, bersyukurlah untuk itu

KEMATIAN ROHANI ANAK MUDA

KEMATIAN ROHANI ANAK MUDA Baca: Lukas 7:11-17 "... ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu." Lukas 7:12 Perikop dari pembacaan firman Tuhan hari ini adalah Tuhan Yesus yang membangkitkan anak muda di Nain'. Alkisah ada seorang janda yang mempunyai seorang anak tunggal (laki-laki) meninggal dunia. Ketika anak muda yang mati itu diusung untuk dikuburkan banyak orang turut menyertai janda tersebut sebagai rasa simpati mendalam. Namun rasa simpati tersebut tidak cukup untuk menolong supaya anak muda yang mati itu hidup kembali. Di tengah perjalanan rombongan pengantar jenazah ini bertemu Tuhan Yesus. Melihat hal itu tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, dan mujizat pun dinyatakan: anak muda yang mati itu dibangkitkan-Nya! Di zaman sekarang ini ada banyak keluarga yang mengalami persoalan sama, di mana anak-anak mereka mengalami kematian, tetapi bukan kematian secara fisik, melainkan kematian secara rohani. Apa buktinya? Banyak anak muda tidak lagi takut akan Tuhan, memberontak terhadap orangtua, dan terlibat dalam pergaulan yang sangat buruk. Ada tertulis: "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33). Iblis mengingini anak-anak muda mengalami kematian rohani, itulah sebabnya mereka selalu menjadi sasaran, incaran dan bidikan utama, sebab anak-anak muda adalah tiang dan juga tulang punggung suatu bangsa dan gereja. Jika tiang itu rapuh dan rusak bisa dibayangkan seperti apa keadaan bangsa atau gereja di masa depan. Banyak kisah di Alkitab sebagai referensi: di zaman Musa, pemimpin Mesir (Firaun) memberikan perintah kepada seluruh rakyatnya: "Lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani ke dalam sungai Nil; tetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup." (Keluaran 1:22); di zaman Daniel, saat itu raja Nebukadnezar membantai semua orang muda, kecuali yang berkualitas dibawanya untuk menjadi tawanan di Babel; begitu pula pada zaman kelahiran Yesus, raja Herodes menyuruh membunuh semua anak (laki-laki) di Betlehem dan sekitarnya yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah (baca Matius 2:16-18). Roh Iblis menunggangi Firaun, Nebukadnezar dan juga Herodes untuk membunuh anak-anak di zaman itu! Masa muda adalah masa yang paling rawan karena selalu menjadi incaran Iblis! Oleh sebab jangan perna memberikan kesempatan kepada iblis karena masa depan sebuah gereja,masa depan keluarga,masa depan sebuah desa,kota dan bangsa ini ada di tangan anak-anak muda,ingat Tuhan tidak iseng untuk menciptakan anda dan saya untuk hidup di planet bumi ini,Tuhan menciptan anda dan saya untuk melakukan Pekerjaan yang baik yang di persiapkan Allah sebelumnya,dan Dia mau supaya kita hidup di dalamnya Efesus 2:10.

ORANG MUDA YG SIAP.MELAYANI

Orang muda siap melanyani. Bacaan : Matius 20 : 20 - 28 “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Matius 20 : 28 Sahabat Muda, kita sebagai kaum muda yang merupakan generasi penerus Gereja harus berani menjadi terang dan garam dunia. Tentunya dalam porsi kita masing-masing. Setiap kita memiliki talenta yang berbeda-beda. Bapa telah mengaruniakan dan membekali anak-anaknya dengan kemampuan yang beragam, dengan maksud agar kita mengembangkannya, seperti perumpamaan tentang talenta dalam Injil Matius (Mat. 25:14-30). Sahabat Muda, dalam pelayanan kita, kita tidak harus menjadi matahari yang gagah dan mampu menyinari setiap penjuru dunia. Cukuplah menjadi lilin kecil yang rela meleleh untuk menerangi ruang yang gelap dan kosong. Beberapa dari antara kita mungkin ada yang berpikiran, “Untuk apa aku melayani? Males ah.. Itu adalah tugas mereka orang dewasa.” Atau ada juga yang berpikiran, “Aku ini masih muda, apa yang bisa aku lakukan dengan segala keterbatasanku?”, atau saat kita berbeda pandangan dengan rekan-rekan, kita terkadang terlalu cepat mengambil keputusan untuk apa saya melayani, saya tidak layak. Atau saya mundur saja dari pelayanan ini. Sahabat Muda, justru kita orang mudalah masa depan Gereja. Bila tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi? Bukan tunggu nanti sudah tua kita baru mau melayani. Melayani itu tidak semata-mata berdiri di depan mimbar, menjadi singer, pemain musik, atau hal-hal lain yang indentik dengan “tampil ke muka umum”. Namun, melayani dalam arti yang sesungguhnya (paling tidak bagi saya) adalah dimana kita berani menjadi saksi Kristus lewat tingkah laku kita yang konkrit dengan segala keberadaan dan kerelaan hati kita. Menurut saya, itu sudah cukup untuk menjadi seorang pelayan sejati. Dalam melayani pasti ada saja tantangan dan godaan. Sahabat Muda, Tuhan tidak pernah melihat kemampuan atau ketidakmampuan kita. Tidak juga kehebatan atau kecakapan kita. Yang Ia lihat hanyalah kesediaan kita untuk menjadi pelayan-Nya yang taat dan setia. Jangan takut untuk berkarya walau kita masih muda karena orang-orang muda siap melayani bersama Tuhan.

TUHAN PUNYA TUJUAN BUAT ANDA

TUHAN PUNYA TUJUAN BUAT ANDA Halo Guys, sekali waktu gue pernah diskusi dengan beberapa orang dan juga akhirnya gue merenungkan bahwa ternyata generasi Daud dan generasi masa kini memiliki karakteristik yang agak mirip, makanya banyak hamba Tuhan yang bilang kita adalah generasi Daud, generasi yang membawa kembali tabut perjanjian ketempat yang layak.Artinya kitalah generasi yang akan membawa Tuhan di tempat yang Dia inginkan, yaitu di hati setiap manusia, ingat guys dihati setiap manusia, bukan di gedung ataupun ditempat lain, percayalah Tuhan lebih suka tinggal di hati orang ketimbang di sebuah gedung. Guys karena itu gue mau bagiin apa yang gue dapat dari yang gue renungin soal Daud, semoga bisa bermanfaat dan jadi berkat.Nah ini dia uraiannya; Pencapaian dari Daud : Daud adalah seorang Raja di Israel yang dari keturunannya lahir sang Mesias juru selamat Dunia. Daud adalah seorang yang berkenan di hati Allah. Daud adalah seorang Raja yang memiliki kerinduan akan Tuhan yang luar biasa. Daud adalah seorang Raja Israel yang membawa kembali tabut perjanjian Tuhan ke Kota Israel Daud adalah seorang yang membangun kemah suci yang berbeda dengan Musa tapi sesuai dengan Surga. Sebab yang dipulihkan di akhir jaman adalah kemah Daud. Daud adalah raja Israel yang sangat Kaya. (Persembahan korbannya kepada Tuhan). Daud adalah seorang Raja Israel yang merebut Sion. Karakteristik Daud yang ada di generasi ini dan telah diselewengkan : 1. Daud gemar berperang Penyelewengannya Generasi masa kini gemar dengan kekerasan (Smack Down, tawuran dll). 2. Daud Gemar memuji Tuhan / senang dalam bermain musik. Generasi masa kini senang dengan musik, tapi kebanyakan bukan untuk Tuhan.Dulu hanya orang-orang di usia smp yang gemar musik sekarang anak kecilpun sudah banyak yang jago main musik. 3. Daud gemar dengan keintiman penyelewengannya generasi masa kini banyak yang suka dengan hal-hal seks (Keintiman) dan bahkan terjadi penyimpangan. Daud begitu puitis dan puisinya dia gambarkan sebagai wujud cintanya kepada Tuhan, penyelewengannya generasi sekarang pandai main dengan kata-kata dan pandai dalam berpuisi tapi bukan untuk Tuhan, tapi untuk menggombali pasangannya. Kepribadian Daud yang melekat pada generasi masa kini : Daud adalah orang yang tertolak, generasi masa kinipun banyak yang lahir dan dibesarkan dalam rasa tertolak, mereka kehilangan figur tentang keluarga yang sejati bahkan telah kehilangan figur tentang ayah. Daud adalah orang yang direndahkan. Banyak orang memandang bahwa generasi masa kini tidak bisa diandalkan, sebab mereka terlihat manja dll. Tapi sebenarnya jika kita telusuri ada satu kekuatan dari generasi masa kini yang orang tidak bisa lihat. Sama seperti Daud saat menghadapi Goliat. Daud adalah seorang yang membawa perubahan. Saat menghadapi Goliat para tentara yang seharusnya maju tetapi malah mundur, sedangkan Daud yang bukan tentara maju berperang. Jubah / Pakaian Daud dalam berperang beda dengan generasi masa lalu (Saul) itu makanya waktu Saul mencoba memakaikan pakaiannya kepada Daud hal itu sangat tidak nyaman bagi Daud. Ada banyak hal perbedaan antara generasi masa kini dengan generasi masa depan, untuk bisa memunculkan kualitas dari generasi ini dibutuhkjan sebuah pengertian dari generasi diatas.Sama seperti Saul yang mengerti dan tetap mengijinkan Daud berperang dengan jubah seorang gembala.
GENERASI PENGUBAH SECARA Generasi Pengubah sejarah Roh Tradisi Roh ini menahan orang untuk berinisiatif dan mencoba hal yang baru. (wahyu 12:11) mengatakan senjata telah diberikan kepada kita , yaitu Darah Anak Domba, kesaksian kita dan roh yang tidak mengasihi nyawa sampai kedalam maut. Banyak orang Indonesia yang masih mengasihi nyawanya. Ini adalah peperangan kita. Iblis mau merampas generasi ini dan dan kita sedang mengambil kembali apa yang menjadi milik Tuhan. Roh tradisi membuat kita ingin tetap tinggal dalam berkat, dan kenyamanan. Kejarlah Allah bukan kejar berkat. Tuhan mengijinkan kesukaran datang untuk menggoncang roh tradisi, supaya kita bergantung pada Allah. Roh Yang Mau Mundur Duibutuhkan sepuluh tahun bagi seorang hamba Tuhan Bpk. Jim Yost yang melayani di pedalaman Irian Jaya. Dua belas kali dalam setahun, Ia hampir meninggal. Apakah ini kehendak Tuhan..?? justru lewat sakit inilah, orang-orang suku sawi merasa bahwa berita yang dibawanya pasti begitu penting, sehingga Ia rela kembali lagi ke pedalaman setelah Ia mengalami perawatan dikota, Juga ketika anak-anaknya sakit malaria, dua diantaranya hampir meninggal, ia tetap bertahan dalam rencana Allah. Semua yang terjadi, datang melalui saringan dan kehendak Allah, dan penderitaan yang mereka alami membuat orang-orang suku sawi justru menerima injil. Dalam Maz.mur 23 dikatakan bahwa Allah menyediakan hidangan dihadapan musuh kita. Jangan lari dari musuh kita. Roh Ketakutan Kembali pada 2 raja-raja 7, empat orang yang sakit kusta ini pergi ke perkemahan tentara Aram, pada sore hari, ketika semua tentara sudah pulang. Kalau memang harus mati, matilah dengan keadaan sedang menuju kepada yesus. Bahkan orang-orang di Vietnam berdoa agar penganiayaan jangan berkurang supaya gereja jangan malas. Mereka tidak takut. Allah membuat mujizat berdasarkan langkah iman kita. Apa yang terjadi ketika mereka melangkah..?? mereka melihat bahwa Allah telah mengalahkan musuh-musuhnya dengan tangan-Nya. Saudara mau melihat generasi ini dipulihkan....?? Ambil resiko. Jangan lihat kebelakang....!!! Roh Mementingkan Diri Sendiri. Dalam generasi ini ada roh yang mementingkan diri sendiri. Selalu ada yang tidak percaya, yang mengatakan generasi ini tidak ada harapan. Orang-orang yang seperti itu, akan tinggal diluar gerakan Allah, tidak menikmati apa yang Allah sediakan . Berkat harus dibagi. Seperti suku sawi, setelah mereka bertobat, mereka membagikan injil kepada suku-suku musuhnya. Orang yang membagikan berkat, berarti membuka hati untuk siap menerima berkat lagi, ini filsafat pelayanan. Allah memberikan berkat bukan untuk diri kita sendiri, tetapi untuk dibagikan. Hai penuai muda, buat sesuatu yang baru. Jangan mundur dari kesukaran. maju dan bagikan berkat Allah bagi Bangsa-bangsa.

Jangan tinggalkan Tuhan

Renungan pemuda remaja gkii long lees APR 28 Jangan tinggalkan Tuhan - Manusia rela tinggalkan YESUS demi UANG. - Manusia rela tinggalkan YESUS demi HARTA. - Manusia rela tinggalkan YESUS demi JABATAN. - Manusia rela tinggalkan YESUS demi sebuah POPULERITAS. - Manusia rela tinggalkan YESUS demi PUJIAN dari manusia. - Manusia rela tinggalkan YESUS karena TAKUT DIKUCILKAN. Mereka lebih mementingkan DUNIAWI daripada SORGAWI. Saudaraku, WASPADALAH...! Iblis tidak pernah berhenti bekerja untuk menjerat manusia masuk ke dalam jurang Maut. Percayalah, YESUS adalah TUHAN. (Yohanes 13:13).