Sabtu, 08 April 2017
TETAP BERDIRI DI TENGAH TENGAH BADAI
Baca: Matius 7:24-27
"Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu." Matius 7:25
Meski berada di tengah badai persoalan, jika kehidupan rohani kita dibangun di atas pondasi yang kuat, kita akan tetap kokoh berdiri. Sebaliknya, orang Kristen yag kehidupan rohaninya dibangun di atas pasir akan mudah hancur saat diterpa badai: stres, frustasi, menyalahkan Tuhan dan lalu meninggalkan Tuhan.
Membangun di atas batu (pondasi yang kuat) artinya mendengarkan firman dan juga melakukan firman itu. Sedangkan orang yang membangun di atas pasir adalah orang yang mendengarkan firman tetapi tidak melakukannya. Itulah sebabnya mengapa Tuhan mengijinkan kita berada di 'padang gurun' atau mengalami badai persoalan, yaitu untuk membuktikan apakah kita sudah tinggal dalam firmanNya atau belum. Dengan adanya masalah atau badai persoalan kehidupa rohani seseorang akan terlihat kualitasnya.
Orang Kristen yang hidup dalam firman pasti akan tetap teguh berdiri meski berada di tengah badai, karena ia tahu benar bahwa jika Tuhan mengijinkan hal itu terjadi pasti tidak melebihi kekuatan dan Dia selalu menyediakan jalan ke luar. Ada tertulis: "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13). Namun jika kehidupan rohani kita dibangun di atas pasir kita akan mudah terhempas ketika badai persoalan datang, karena kita tidak berakar kuat di dalam firman seperti yang dikatakan Ayub, "Mereka menjadi seperti jerami di depan angin, seperti sekam yag diterbangkan badai." (Ayub 21:18). Kita tak ubahnya seperti sekam. Apa itu sekam? Sekam adalah kulit padi. Sekam akan bertebaran ke mana-mana jika diterpa angin karena tidak memiliki berat (ringan), tidak berbobot. Oleh karena itu mari terus melekat kepada Tuhan dan hidup seturut akan firmanNya. Badai kehidupan boleh terjadi, tetapi bagi setiap orang percaya ada jaminan pertolongan dari Tuhan.
"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." Yesaya 46:4
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar