Senin, 09 Januari 2017

FOKUS PADA TUJUAN HIDUP

FOKUS PADA TUJUAN HIDUP YANG SESUNGGUHNYA – Fokus Pada Tujuan Hidup Yang Sesungguhnya. Syalom saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Renungan kita hari ini adalah, Fokus Pada Tujuan Hidup Yang Sesungguhnya. Saudaraku, kalau kita semua sudah menyadari bahwa masa hidup di dunia ini tidak akan lebih dari tujuh puluh sampai sembilan puluh tahun, karena bila ternyata, bisa lebih sekalipun maka firman Tuhan katakan bahwa kesenangannya adalah kesukaran dan penderitaan, (Mazmur 90:10). Itulah yang kita telah bahas pada renungan sebelumnya. Bila demikian apa yang harus kita lakukan saat ini?. Sebagai orang percaya kita harus menyadari sungguh bahwa tujuan hidup kita saat ini bukan dunia ini, tetapi kita sedang merangkai hidup saat ini menuju kepada kehidupan yang sesungguhnya yaitu kekekalan. Jangan Lupa Baca Juga Renungan Sebelumnya : Kehidupan Yang Menyukakan Hati Bapa Di Sorga Kalau kita sudah tahu bahwa waktu hidup di dunia ini begitu singkat, lalu mengapa kita masih mau mempertaruhkan hidup kita saat ini, hanya kepada perkara-perkara yang fana, perkara-perkara yang tidak memiliki dampak kekal, bahkan ada begitu banyak orang percaya yang berani melakukan apapun, asal saja ia bisa mencapai apa yang di inginkan hatinya. Renungan Harian Kristen | Fokus Pada Tujuan Hidup Yang Sesungguhnya | renunganhariini.com Keadaan hidup orang kristen seperti ini sangat miris sekali, karena ada begitu banyak orang yang hampir-hampir tidak memperdulikan lagi, atau sama sekali tidak ingin mempersoalkan bagaimana masa depannya di dalam kekekalan. Cara hidup seperti ini yang seringkali mengerikan. Menyadari akan hal ini, Paulus sebagai hamba Allah, seorang Rasul yang mempertaruhkan segenap hidupnya hanya untuk melayani pekerjaan Tuhan, dengan harapan lewat pelayanan itu ada bayak orang dapat dibawa kepada Tuhan, namun ia sendiri masih memiliki kegentaran akan keselamatan hidupnya. Kegentaran itulah yang membuat ia berkata, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” itulah yang ia katakan di dalam; I Korintus 9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. Dari kebenaran ini kita bisa melihat bahwa, Paulus memandang kehidupan ini sebgai sebuah arena pertandingan. Ia memiliki prisip, kalau ia berlari bukan tanpa tujuan, kalaupun ia menjadi seorang petinju, ia akan menjadi petinju yang tidak sembarangan saja memukul. Ini artinya Paulus menyadari sungguh bahwa dalam lintasan kehidupan ini ada garis finish yang ia tuju dalam perlombaan hidup, atau dalam pertandingan hidup, dan garis finish itu adalah garis finish kehidupan di dunia ini, dimana baginya tiba digaris finish itulah ia harus keluar sebagai pemenang. Keluar sebagai pemenang artinya ia harus menjadi seperti yang Allah kehendaki yaitu, hidupnya ditemukan sama seperti Kristus, dan sempurna sama seperti Allah Bapa di Sorga yang adalah sempurna. Itulah kenapa pada ayat berikutnya Paulus berkata “aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya”. Kata melatih dalam ayat ini menunjuk kepada, membiasakan diri setiap hari, dan membiasakan diri dalam hal ini adalah membiasakan diri untuk melakukan apapun yang Allah kehendaki. Ini adalah pertandingan yang dimaksudkan, dan setiap kita sebagai orang percaya sesungguhnya sedang berada di arena ini. Kalau kita mau menyadari akan hal ini, maka kitapun harus membiasakan diri mulai sekarang, melatih diri kita hari lepas hari, hanya hidup untuk melakukan segala sesuatu yang Allah kehendaki dan bukan yang lain. Bahkan jika ada persoalan lain yang tidak memiliki dampak kekekalan, sekalipun itu akan membuat kita bisa menikmati hidup di dunia ini dengan segala kesenangannya, maka kita harus mulai berani memandang itu semua seperti sampah, artinya itu semua tidak berarti apa-apa di banding dengan kehidupan kekal yang tak berujung. Saudaraku yang Tuhan Yesus kasihi, sebagai orang percaya jika kita tidak mampu memenangi pertandingan hidup di dunia ini, yaitu hidup untuk melakukan kehendak Allah Bapa di Sorga, maka dapat dipastikan, dibalik kematian nanti, air mata darah sekalipun yang kita cucurkan sebagai penyesalan tidak akan dapat merubah apa-apa, dan itu artinya, kita akan terbuang untuk menjalani hidup di dalam api kekal. Sebaliknya, jika kita menang dalam pertandingan hidup ini, yaitu jika kita tetap setia hidup melakukan kehendak Allah, sekalipun ada berbagai tantangan, persoalan, penderitaan yang kita alami, tetapi kita tetap taat sama seperti Kristus taat, maka diakhir kehidupan ini kita akan berhak meraih piala kemenangan yaitu kemuliaan kekal yang akan dinikmati tanpa berkesudahan di dalam kekekalan. Sebagai orang yang mengaku percya kepada Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus, maka hal yang satu ini harus menjadi satu-satunya fokus hidup yang sesungguhnya, itulah kenapa saya katakan diatas “Fokus Pada Tujuan Hidup Yang Sesunguhnya”. Sekali lagi saya ingatkan kepada kita semua, bahwa tujuan hidup kita bukanlah dunia saat ini dengan segala kesenangannya. Kita harus sadar bahwa anugerah keselamatan dari Allah itu hanya memiliki satu tujuan yaitu, supaya kita diselamatkan di dalam kekekalan, namum orang-orang yang akan diselamatkan adalah orang-orang yang mempertaruhkan hidupnya hanya untuk melakukan kehendak Allah Bapa di sorga. Kita harus serius memperkarakan ini dengan sunguh-sungguh sebelum terlambat. Jangan masa bodoh. Firman Tuhan katakan di dalam; Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Kalau kita hidup hanya untuk menikmati apa yang menjadi kesenangan dunia, kesenangan yang hanya sementara, maka kita tidak akan mungkin bisa mengenal Allah dengan benar, apa yang baik, yang berkenan kepadaNya dan yang sempurna. Itu semua harus menjadi fokus tujuan hidup kita saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar