Kamis, 19 Januari 2017
CINTA DI TOLAK TETAP BERSYUKUR
Tuhan Baik, sangat baik dan berkelimpahan dengan rahmat pengampunan untuk kita, jika kita mengakui segala dosa dan berjanji untuk bertobat.
Cinta anda ditolak? Bersyukurlah
Bersyukurlah ketika anda ditolak. Jelas yang saya maksud bukan, “sukurin!” Kenapa mengutuk selagi bisa mengucap berkat? (Lukas 6:31) Syukur yang saya maksudkan di sini adalah bersyukur dalam arti yang sebenarnya. Mengapa perlu bersyukur ketika anda ditolak?
1. Untuk mensyukuri bahwa anda setidaknya tahu bahwa dia bukanlah jodoh anda, mengetahui ini bukanlah waktu yang tepat untuk anda melangsungkan hubungan dengannya, atau bahkan mungkin itu bukanlah lokasi ‘penembakan’ yang tepat untuk anda. Kita seharusnya bersyukur karena walaupun mungkin dia bukan orang yang tepat, atau mungkin waktunya yang tidak tepat, maupun tempatnya yang tidak tepat, kita masih punya waktu-waktu lain, masih punya lokasi yang mungkin lebih romantis, atau bahkan jodoh yang tersembunyi di suatu tempat.
2. Alasan yang kedua karena anda bisa merasakan seperti apa yang dirasakan oleh Kristus, yakni penolakan dari umatNYA. Walau memang penolakan yang anda rasakan tidak serupa dengan yang Ia rasakan. Mengapa saya bilang beda? Karena penolakan yang Ia terima justru berasal dari umatNYA. Sebelumnya kita adalah milikNYA, tetapi kita menolakNYA, itu sama artinya dengan mengkhianati cinta yang telah lama berlangsung. Belum lagi ketika Kristus dihina setelah ditolak. Ibaratnya setelah putus cinta, sang mantan malah menghina, tentu Kristus akan merasakan rasa sakit hati yang luar biasa. Hal ini jelas berbeda dengan cinta yang sama sekali belum dimulai bukan? Ketika anda dikhianati, jelas anda harus berusaha untuk mengampuni, sama ketika Kristus juga mengampuni (Lukas 23:34). Bersyukurlah karena paling tidak kita merasakan sebagian kecil dari apa yang Kristus rasakan.
3. Anda tidak punya alasan untuk merasa tersakiti ketika ditolak. Kenapa anda tidak punya alasan untuk merasa tersakiti? Karena cinta tidak bisa dipaksakan. Ketika anda merasa tersakiti saat ia menolak anda, sebenarnya siapa yang sedang menyakiti diri anda? Jelas diri anda sendiri! Anda melakukan sesuatu yang menyakiti diri anda, dan anda malah menganggap orang lain sedang menyakiti anda? Sungguh suatu hal yang aneh bukan? Ingat saja pada Amsal 11:17
“Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.” Seperti yang saya bilang, ketika anda tersakiti, bersyukurlah. Selamat bersyukur.
PEMUDA KRISTIANI: Harus Menjadi Teladan!
Baca: Mazmur 119:9-16
"Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-mu." Mazmur 119:9
Pemazmur menyatakan bahwa hanya dengan firman Tuhanlah anak muda dapat mempertahankan kelakuannya tetap bersih dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Oleh sebab itu para pemuda Kristiani harus banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan rohani supaya waktu-waktu luang yang ada mereka gunakan untuk hal-hal yang positif dan membangun iman. Mereka harus melatih diri dalam hal ibadah, artinya: tidak "...menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang,... dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:25). Semakin banyak mereka mendengar Firman Tuhan semakin kuat pula iman mereka, karena "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Bagi anak-anak Tuhan, tidak mengikuti tren teman-teman bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, hal ini juga bukan berarti kita menjadi pemuda yang 'kuper' dan out of date.
Tuhan menghendaki kita menjadi orang-orang muda Kristen yang berkualias dan memiliki kehidupan yang berbeda dari anak-anak muda di luar Tuhan, yang meski masih muda tetapi memiliki integritas dan tidak berkompromi dengan dosa; berani berkata tidak dan menolak setiap ajakan maupun kebiasaan hidup yang tidak berkenan kepada Tuhan meski hal itu mengandung resiko: ditinggalkan dan dikucilkan teman. Yang Tuhan mau adalah kita menjauhi nafsu orang muda, karena segala keinginan untuk memenuhi hawa nafsu hanyalah akan membawa kita kepada kebinasaan. Karena itu kita harus memiliki kekariban dengan Tuhan supaya kita beroleh kekuatan untuk dapat menolak setiap hawa nafsu yang ada. Rasul Paulus berpesan, "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12).
Masa muda adalah masa emas bagi kita untuk memaksimalkan potensi yang ada dan memacu kita untuk do our best dalam segala hal, baik dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, ketekunan dan juga kesucian.
Nama Tuhan dipermuliakan ketika kemudian kita menjadi teladan bagi teman-teman dan lingkungan kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar